CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak41 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah memusnahkan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kasus Ryoko usai, Sani betul-betul kembali pada sana. Tetapi ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah disingkirkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan seterusnya sebab sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah wafatkannya. Tidak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Misal ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Walau penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani telah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada dalam sampingnya, serta berbicara padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR

Sesaat Sani tercenung. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Pirsawan. Heboh penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan lagi membuka fase baru di saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dijumpai sudah distop secara tak hormat sebab bisa dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam lagi menyiarkan beberapa hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Mereka lagi ada pada satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada di tivi itu loh!" hebat seseorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin menonton tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor lihat kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut tonton film dahsyat tidak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani mengusung kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah poto Sani saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di saat penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih memiliki pikiran jernih, ia patut syak wasangka dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Gua ingin tutup!" kata satu orang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku terlebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak ingin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau seluruh yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang telah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai ngga pakai pakaian begini. Mari, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terkenang momen-kejadian mirip sewaktu masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini ucapnya kamu pengin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mencapai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Meskipun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa tidak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri waktu mabok. Jadi ia lantas gak pikir beberapa macam saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama yang ditudingkan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang layak buatnya, di mana seluruh orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruhnya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak bercakap atau bergaul sang bapak, dia segera melepaskan busana laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur mendapatkan service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak pikir gunakan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli resiko hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar pendapat, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tegang. Mereka setelah itu ganti status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tetapi kerjanya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Dan barusan Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombolan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, dan dia benar-benar tidak mau kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN JELITA MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit sebab terbentur semen kasar, serta perih sewaktu dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, dan usaha baiknya buat mengesankan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberinya servis terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila beberapa preman itu betul-betul gak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu bila Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab mesti biarkan bintangnya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu bersamaan badannya yang diberlakukan seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tidak sadarkan diri gak memiliki daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani melalui kedudukan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak redup, juga kenggunannya kian terpancar meskipun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir gak bermake-up malahan membutanya jadi benar-benar anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang mengharapkan layanan dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakannya membikin konsumen setianya demikian menggemari dianya. Serta demikian keseluruhan layanan yang diberi Sani sampai banyak konsumen setianya tidak akan mengenali bila si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya beberapa pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin beberapa tamunya berasa ibarat laki laki luar biasa.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski faktanya kalau bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit jadi beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai membikin seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani ada dirinya-lah bintang di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tapi dengan suara berani.


"Saya tidak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana disebutkan Mira, sebab dia sendiri udah berulangkali mencicip kehangatan dan servis keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong di saat tanpa dengan jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama