CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK


CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak41 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seseorang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi seorang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh memikat, selanjutnya tiap hal demikian berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang cukup menyenangkan untukku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah lantaran belumlah ada yang sesuai ujarnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku lantaran badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tapi kian ke sini saya miliki fantasi spesifik adalah dapat cicipin badannya.


Saya berpikiran bagaimana metodenya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapati inspirasi buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meski tidak bisa bukti aneh-aneh namun paling tidak bisa lihat mukanya yang terus tidak pingin kalaupun dipotret, ini siang saya lalu memperlancar gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud lagi masturbasi gunakan suatu dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari dengan tujuan buat menggrebek beliau, waktu ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak kalau dia sedang horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia dilihat kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar pula ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku karena sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "udah tak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok memandang kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesukaran bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin emosi karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki serta paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuma memakai cd mempunyai motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia mendampratku dengan keras

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu yaitu mobile phone milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa jika saya mempunyai suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih juga memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari lagi memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh gadgetnya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera tadi ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk berikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah sebab saya gak menyudahi pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Ketahui telpon itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meskipun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sesudah bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai busanaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa bila tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari seusai insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" karena saya selalu kenakan kerudung panjang dibarengi gamis dan rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni beberapa waktu sehabis saya mengenyam bencana pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang lumayan malam kurang lebih jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen tidak bekerja kembali, jadi saya memutus untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak mencermati kalau bis itu dipenuhinya oleh lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tetapi karena saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama