CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6, Hasrat-Bispak41 "Aaah…", saya menjerit seram sewaktu tau-tau badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya bertambah tidak punya daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menerpaku waktu saya sadari badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, manalagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar hingga ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang sangat membuatku kuatir yakni kepala Wawan yang ada antara ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang jelas muka Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, benar-benar dekat. Suatu jilatan yang sudah dilakukan Wawan mengawali pembantaian pada diriku, dan saya menggelinjang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya harus melenguh saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpancang di hadapannya, serta badanku mengartikulasikanng top tanpa dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan keasyikan yang kualami, pak Bijakin dan Suwito meningkatkan pengidapanku. Mereka menyibak bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak dapat terima seluruh rangsangan ini, badanku menggelinjang dan mengartikulasikanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga terus merayu ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam kepuasan ini, hasratku udah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

Namun memanglah salahku  sich, terlihat sakit hati tiga pejantan ini begitu besar selesai saya berkali kali menarik dan memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka sekali-kali tidak mempedulikan permintaanku serta dengan kejam mereka selalu menyiksaku.

Saya tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang seperti berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga bersama-sama menyudahi perbuatan mereka, tetapi mereka melepaskan badanku terus melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih sebab nikmat yang menempaku ini jadi redup saat mereka stop demikian saja seperti berikut.

Tetapi saya cuma diam, saya tidak pengen bercakap apa apa, minta atau melakukan hal apa saja, meski diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan hasrat yang menempa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekalipun tak berfaedah. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu berada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Terus apa tanggung-jawab non baru saja telah membuat kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lalu menyesap puting payudaraku yang ada pada hadapannya sampai saya menggeliang serta menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok malahan saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang emosi??", dari meminta saat ini saya jadi protes dengan jengkel sembari meredam hasratku pada saat Wawan serta Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito hentikan gempuran mereka, serta mereka sama sama berpandangan sebentar.

Saya sendiri memandang kecewa dari mereka, tapi saya gak dapat lakukan perbuatan apa saja saat lagi badanku masih melayang-layang sebagai berikut dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak mau tahu, intinya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah membuat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan gara-gara siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya tidak mau pada situasi lemas waktu terima telephone Andy malam nanti. Saya pengin nikmati waktu saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal atau mengantuk karena kepayahan.

Tetapi tidak lama kemudian saya sudah tidak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengerang rintih kesenangan sewaktu ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Berbudiin dan Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba serta membelai perutku, sedang mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar ini kali mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Seluruh kesan keasyikan yang kurasakan ini sangat luar biasa serta meresahkan pikiranku.

Selanjutnya saya memutuskan nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuma dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat buat terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku menyebutng berkali-kali, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak dapat kutahan kembali, saya harus berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggelinjang top melepas luapan liar ini, serta sekali ini tiada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku meskipun saya meminta seperti apa saja.

Bahkan juga sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta itu tetap ditambah lagi bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap lanjutan tulang di seluruhnya badanku lepas saat saya mesti melafalkanng dahsyat gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, oleh karena itu lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin serta Suwito gak lepas meskipun saya mengulet seperti apa saja. Mereka menutup ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah jenuh mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat sesuai ini, saya berasa gak memiliki daya bahkan juga utk sekedar lepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya jadi benar-benar puas ditangani sesuai ini oleh mereka, serta saya begitu nikmati ketidak memiliki dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi di saat jawaban yang kuterima merupakan pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Namun cuma sesaat saja, Wawan udah menyudahi pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang masih melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

Saya memandang Wawan ketujuan pintu yang batasi sisi dalam serta luar di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada bagian luarnya.

Seterusnya Wawan tutup serta mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian melihatku dengan senyuman penuh hinaan, seakan mau berkata kalaupun sekali ini saya mustahil berhasil lolos.

Tiba-tiba saya kaget karena saya mengetahui satu soal. Bukan bab saya sudah tidak barangkali dapat larikan diri, karena saya telah ketahui kalaulah saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya harus terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yaitu, kenapa mereka pilih tempat jemuran busana ini untuk tempat menghajar diriku? Di daerah yang amat terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan serta lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami sampai nampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa ada berniat menyaksikan menjurus rumahku?

"Wan… tidak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut kalaupun di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya jika begitu non tak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan sesenang hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan paras cemberut, tetapi selang berapa saat badanku melafalkanng waktu ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Berbudiin dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengesah serta menggelinjang, di antara kenikmatan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan lagi merapat, dan saat ini penglihatanku berganti ke pada penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk serta menggagahi lubang vaginaku.

Waktu Wawan telah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan mulai sejak barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap memasrahkan lubang vaginaku ini terima tusukan sadis dari penis superior Wawan itu.

"Mmm…", saya mengerang lambat di saat kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Bikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah waktu kurasakan suatu jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Tambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijakin serta Suwito, pula kecupan mesra Wawan yang saat ini telah beralih jadi pagutan penuh gairah pada bibirku, semuanya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Jika kini ke-2  tanganku tidak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu tidak bisa menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba meredam derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya lagi mengerang terbendung pada saat bibirku lagi dipagut Wawan seperti berikut, dan napasku mulai habis. Saya kian teraniaya dalam keasyikan ini. Saya gak bisa meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku musnah tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia memahami kodeku jika saya telah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Tapi Wawan jadi memperbanyak siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap dan menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya sudah tidak dapat bernafas kembali karena pergolakan birahi yang menyerang diriku ini semisal menutup dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega di saat pada akhirnya Wawan membebaskan pagutannya seusai senang menyesap seluruh air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah-engah tidak karuan selesai barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Dan saat pak Bijaksanain meremas kuat payudara kiriku, serta menyeruput puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semuanya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap sewaktu Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam masukkan ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak mau jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta di Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau jadi masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar buat mengontrol harga diriku selaku nona majikan mereka. Karena itu saya terpaksa sekali diam serta pejamkan mataku, sembari mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya memikat lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan saat rasakan suatu yang tebal, hangat dan basah menghimpit bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Rupanya saat ini Wawan tengah berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin memainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Seterusnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mendesah kesenangan, badanku kembali mengulet, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang mengagumkan menimpa diriku sewaktu tau-tau Suwito mencengkeram dan memagut bibirku, sedang pak Berbudiin yang terus menyusu di puting kiri payudaraku, sekarang  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran dibiarkan oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang sedang dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuma dapat mengguman gak terang sebab bibirku yang tetap dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas serta ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku melafalkanng serta menyebutng.

Saya sudah tentu menjerit kenikmatan bila bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito semacam ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengerang panjang dan badanku tersentak berulangkali menemani orgasme istimewa yang menempa badanku.

Otot perutku menyebutng sampai terasanya dapat kram, menghadirkan rasa nikmat pada terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi rasa nyeri yang tambah jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir sangat banyak. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu gak lepas meskipun saya mengulet seperti apa saja. Serta semua cairan cintaku yang selalu menetes itu dicucup serta diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengesah kurang kuat, pasrah.

Tidak ada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mengesah terhambat. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekali-kali tak berhenti, sebab Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sementara itu Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin terus semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka selalu menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA AYU PART6

Selesai sesaat disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas serta cuma dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Dan rasa tidak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito melepas pagutannya, dan saya tetap harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, memperbanyak semua kesan nikmat yang udah dari mulai barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang telah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku lebih kebingungan serta gak tahu mesti lakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap kuat, dan orgasmeku sekali-kali tak menyurut.

"Telah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengesah sewaktu tiba-tiba kurasakan suatu hal yang hangat di leherku.

Saya tidak lagi rasakan kuluman di puting kanan payudaraku, mempunyai arti telah dipastikan pak Bijaksanain yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Berbudiin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Tetapi mereka mana pengin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Tetapi lidah yang nakal itu masih main dalam lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tanpa ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara lembut, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini…  semua rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak dapat terima siksaan orgasme untuk orgasme yang selalu menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama